Majalah Kerohanian Kaum Awam
 
Picture
    Seorang pria pergi ke tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan jenggotnya. Saat si tukang cukur mulai bekerja, mereka pun berbincang-bincang.
    Akhirnya mereka membahas mengenai Allah.
    “Saya tidak percaya jika Tuhan itu ada,” kata si tukang cukur.
    “Mengapa Anda bisa berkata seperti itu?” tanya pelanggannya.
    “Yah, cobalah Anda pergi keluar dan sadarilah bahwa Tuhan memang tidak ada. Katakan kepada saya, jika Tuhan benar-benar ada, apakah akan ada begitu banyak orang sakit? Menurut saya, jika Tuhan benar-benar ada, tentu tidak akan ada penderitaan maupun rasa sakit. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan yang penuh kasih akan membuat semua hal itu terjadi,” papar si tukang cukur.
    Si pelanggan berpikir sejenak, tapi tidak merespons karena dia tidak mempunyai argumen.
    Setelah si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya, si pelanggan segera membayar ongkos cukurnya dan meninggalkan salon itu.
    Di jalan, ia melihat seorang pria dengan rambut panjang dan berewokan. Orang itu tampak kotor dan tidak terawat.
    Si pelanggan pun kembali ke salon dan menemui si tukang cukur. “Ternyata di dunia ini tidak ada tukang cukur!” ucapnya tegas.
    Si tukang cukur terkejut, “Bagaimana Anda bisa bicara seperti itu? Saya ini tukang cukur yang tadi bekerja untuk Anda.”
    “Oh, tidak!” seru si pelanggan. “Tukang cukur itu tidak ada. Jika mereka ada, tentu tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan berewokan seperti orang di luar itu.”
    “Ah, tapi tukang cukur itu ada. Hanya saja, orang seperti itu tidak meminta saya merapikan rambutnya,” kelit si tukang cukur.
    “Tepat!” si pelanggan menjentikkan jarinya. “Itulah intinya! Tuhan juga seperti itu. Rasa sakit dan penderitaan di dunia ini bisa terjadi karena kita tidak pergi kepada-Nya dan tidak mencari-Nya.”

Diadaptasi dari Does God Exist Story,
www.promiseofgod.com,
oleh Willy Putranta
Dimuat di Majalah UTUSAN No. 05 Tahun Ke-61, Mei 2011