Majalah Kerohanian Kaum Awam
 
Picture
Tulisan Super Lebay yang Kiranya Menginspirasi

     Sangat menyukai dan belajar banyak hal dari Spongebob Squarepaants, itulah aku!
    Tahu Spongebob Squarepants? Itu lho, tokoh kartun bentuk kotak warna kuning yang lucu plus menggemaskan. Hahaha :-P.
     Menurutku ini agak konyol. Umumnya, orang akan “belajar” (istilahnya nge-fans/kagum) pada seseorang yang yang memiliki kelebihan tertentu, misalnya setampan Yang Yo-Seob atau Justin Bieber, lihai bermain musik seperti Erwin Gutawa, atau secerdas Albert Einstein. Jadi, bukan “belajar” pada sesuatu yang fiktif belaka seperti Spongebob.
     Mungkin buat kamu yang lagi baca tulisan super lebay ini, Spongebob Squarepants hanya satu dari sekian tokoh kartun yang sekedar menjadi penghibur bagi anak-anak di bawah umur 10 tahun.
    Meski umurku sudah menginjak angka 17, aku tetap suka pada Spongebob Squarepants. Bagiku, Spongebob bukan hanya sesuatu yang dapat menghibur atau hanya untuk ketawa-ketiwi. Tetapi aku juga belajar banyak hal dari si tokoh kotak berwarna kuning itu :-) !
     Belajar untuk selalu ceria dan bersemangat setiap hari seperti Spongebob yang menjadi cheef di Krusty Krab, belajar untuk selalu optimis seperti Spongebob saat menyelesaikan tugas sekolah dari Mrs. Puff, belajar menjadi sahabat yang setia seperti Spongebob kepada Patrick, belajar memahami dan membantu sahabat seperti Spongebob saat menutupi kebodohan Patrick di depan orang tua Patrick, belajar menjadi orang yang bisa membawa kebahagiaan di tengah banyak orang dengan cara yang unik seperti Spongebob yang usil dan super nyentrik di tengah-tengah kehidupan di Bikini Bottom.     
      Yap! Itulah Spongebob di mataku. Tokoh kartun yang mungkin nggak akan pernah ada dalam kehidupan nyata (ya iyalah, namanya juga fiktif belaka). Tokoh yang sangat menarik dan unik, meski selengekan, nyentrik, dan terkadang menyebalkan, namun dapat menjadi panutan bagi yang benar-benar mau “belajar” dari si tokoh kotak berwarna kuning itu! :-)

Di Jogja banyak banci melambai
Pake rok mini bikin mata tergoda
Tulisan ini kayaknya nampak lebay
Maaf dan harap maklum ya...           

Febriana Ayu Rumung

Selengkapnya dimuat di Majalah UTUSAN No. 06 Tahun Ke-61, Juni 2011
 
Picture
    Seorang pria pergi ke tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan jenggotnya. Saat si tukang cukur mulai bekerja, mereka pun berbincang-bincang.
    Akhirnya mereka membahas mengenai Allah.
    “Saya tidak percaya jika Tuhan itu ada,” kata si tukang cukur.
    “Mengapa Anda bisa berkata seperti itu?” tanya pelanggannya.
    “Yah, cobalah Anda pergi keluar dan sadarilah bahwa Tuhan memang tidak ada. Katakan kepada saya, jika Tuhan benar-benar ada, apakah akan ada begitu banyak orang sakit? Menurut saya, jika Tuhan benar-benar ada, tentu tidak akan ada penderitaan maupun rasa sakit. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan yang penuh kasih akan membuat semua hal itu terjadi,” papar si tukang cukur.
    Si pelanggan berpikir sejenak, tapi tidak merespons karena dia tidak mempunyai argumen.
    Setelah si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya, si pelanggan segera membayar ongkos cukurnya dan meninggalkan salon itu.
    Di jalan, ia melihat seorang pria dengan rambut panjang dan berewokan. Orang itu tampak kotor dan tidak terawat.
    Si pelanggan pun kembali ke salon dan menemui si tukang cukur. “Ternyata di dunia ini tidak ada tukang cukur!” ucapnya tegas.
    Si tukang cukur terkejut, “Bagaimana Anda bisa bicara seperti itu? Saya ini tukang cukur yang tadi bekerja untuk Anda.”
    “Oh, tidak!” seru si pelanggan. “Tukang cukur itu tidak ada. Jika mereka ada, tentu tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan berewokan seperti orang di luar itu.”
    “Ah, tapi tukang cukur itu ada. Hanya saja, orang seperti itu tidak meminta saya merapikan rambutnya,” kelit si tukang cukur.
    “Tepat!” si pelanggan menjentikkan jarinya. “Itulah intinya! Tuhan juga seperti itu. Rasa sakit dan penderitaan di dunia ini bisa terjadi karena kita tidak pergi kepada-Nya dan tidak mencari-Nya.”

Diadaptasi dari Does God Exist Story,
www.promiseofgod.com,
oleh Willy Putranta
Dimuat di Majalah UTUSAN No. 05 Tahun Ke-61, Mei 2011